Kamis, 21 Oktober 2010

Minggu, 17 Oktober 2010

Legenda Vespa Congo



LEGENDA VESPA CONGO


Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa ?untuk berdamai maka mulailah perang.? Akhir sebuah peperangan ataupun konflik di sebuah wilayah selain membuahkan perdamaian, kadang juga tidak pernah terduga. Keadaan yg tidak terduga ini dapat berupa macam-macam bahkan tidak masuk akal, diantaranya adalah semakin populernya salah satu jenis kendaraan roda dua yakni Vespa.


Sejarah Vespa Congo

Seperti telah kita sama-sama ketahui, perang yang berkecamuk di benua Afrika dalam dekade 1960?an memberikan dampak yang irasional terhadap popularitas Vespa khususnya di tanah air tercinta ini. Sebagai bagian dari kepedulian Bangsa Indonesia terhadap perdamaian dunia, maka setelah berakhirnya Perang Congo (negara ini beberapa kali berganti nama Congo, Zaire, Congo) tanggal 31 Juli 1960 PBB mendaulat Republik Indonesia untuk mengirimkan pasukannya guna menjadi bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Negara Congo. Wujud kepedulian yang tinggi atas perdamaian dimuka bumi, Bangsa Indonesia mengutus pasukan terbaiknya ke Congo dengan sandi Pasukan Garuda Indonesia melalui beberapa kali pendaratan.

Setelah tugas sebagai pasukan penjaga perdamaian diselesaikan, Pasukan Garuda Indonesia menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia, dimana salah satunya berupa Vespa (dari beberapa sumber mengatakan bahwa dalam pemberian itu juga ada yang berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Terlihat disini Vespa sesungguhnya telah mengikat kita (para scooteris) dengan bangsa kita dalam kancah internasional, walaupun tidak pernah tertulis dalam tinta emas sejarah republik ini.
Menarik disimak bahwa penghargaan Vespa tersebut juga tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran. Beberapa sumber mengatakan bahwa untuk Vespa yang berwarna hijau 150 cc ditujukan bagi tentara yg lebih tinggi tingkat kepangkatannya, sementara yang berwarna kuning dan biru 125 cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Selain itu guna melengkapi jati diri atas Vespa dimaksud juga di sematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan, pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Setelah itu maka pada tahun-tahun tersebut ramailah Vespa dengan sebutan Vespa Congo berseliweran di jalan-jalan, sebuah Vespa baru yang menambah tipe Vespa sebelumnya telah hadir. Kondisi ini ternyata juga memberikan dampak positif bagi penjualan Vespa di tanah air saat itu. Vespa Congo yang berbentuk bulat telah memberikan konstribusi berupa iklan gratis bagi importir Vespa di Indonesia. Perkembangan ini kemudian menimbulkan semacam stigma disini bahwa Vespa yg berbentuk bulat ya? Vespa Congo.
Jadi jangan heran apabila saat ini generasi sebelum kita menyebut Vespa bulat dengan sebutan Vespa Congo, walaupun Vespa yang dimaksud sesungguhnya adalah Vespa keluaran tahun 1962 atau Vespa keluaran tahun 1965..


Seiring dengan perjalanan waktu maka mulailah sebuah evolusi kepunahan atas Vespa Congo di tanah air terjadi. Banyak sebab yang menjadikan hal tersebut terjadi, seperti telah dijualnya Vespa dimaksud oleh pemilik aslinya atau ada beberapa bagian yang rusak berat sehingga sangat sulit untuk diperbaiki. Hal ini mengingat terbatasnya jumlah Vespa jenis tersebut yang disebabkan keberadaannya juga sangat signifikan dengan jumlah tentara kita yang menerima. Walaupun penulis pernah menemui Vespa jenis tersebut yang bukan milik Pasukan Garuda Indonesia (sepertinya pernah juga Vespa jenis tersebut masuk ke Indonesia melalui importir Vespa waktu itu ), namun tetap saja pasokan akan suku cadang maupun hal-hal lain yang menyertainya, seperti spakbor depan atau speedo meternya sangat minim tersedia. Tidak demikian halnya dengan Vespa jenis lain yang masih banyak diproduksi walaupun oleh rumah produksi lokal.


Dengan kondisi tersebut di atas maka Vespa Congo mulai masuk daftar sebagai salah satu The Most Wanted Vespa in Indonesia, yang dijadikan tunggangan scooteris maupun sebagai barang koleksi bagi kolektor Vespa.


Saudara Kandung Vespa Congo


Salah satu keunikan Vespa Congo adalah Vespa jenis tersebut tidak diproduksi oleh Italy melainkan oleh German. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras dari pada Vespa bulat umumnya, Vespa Congo memiliki tingkat kelengkapan lebih dari pada Vespa made in Italy yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T). Vespa Congo adalah bukti penetrasi scooter produk Italy yang merambah dunia. Untuk dapat mengetahui hal ini dapat dimulai dari perkembangan Vespa di German.

Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik pacul/cangkul setelah berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental, kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak mengenai objek foto tersebut.


Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi membangun Vespa bagi pasar German.


Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat diterima oleh pasar German. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat. Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa untuk seluruh German Barat juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di Frankfurt.


Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400 unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.


Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.


Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yaitu 150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957.
Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya German kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.

Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 1958 hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan. Hal ini disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vespa GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun 1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg 1958, dari kerjasama inilah kemudian lahir apa yang kita sebut sebagai Vespa Congo..


Senin, 15 Maret 2010

event nasional : mbanjarnegarane scooter 3

Sabtu-Minggu, 17-18 Juli 2010

Alun-Alun kota Banjarnegara jateng

Contest :

* classic * retro

* air bush * modif

Hiburan :

* Full Non Stop Reggae

* Bursa Part Souvenir

* Sexy dance

* Lomba Photo

* Baksos

DOOR PRIZE

* Vespa PTS "cuantiiik"

contact person :

- Pak Heri 085869721584

- Mbah Tosimin... 081391195682

- Toto Brindil 081327328027

- Adib 085291245203

- Pak Prayitno 085291744746



PEMECAHAN REKOR MURI “ PARKIR VESPA terbanyak 10.100 Vespa “

Djakarta Vespa Festival yang berlangsung pada tanggal 13 Desember 2009, sebagai perayaan HUT VAC Indonesia ke-16, acara berlangsung di Museum Purna Bhakti Pertiwi, beragam gelaran acara Parade Musik Rock n Roll, Vespa Contest, Bazar, Vespa Cross, dan Freestye. Dan yang paling heboh dan ditunggu-tunggu kalangan Vespa mania dari seluruh Indonesia adalah PEMECAHAN REKOR MURI untuk “ PARKIR VESPA terbanyak 10.100 Vespa “. Sebanyak 10.000 lebih Vespa mania hadir di Museum Purna Bhakti Pertiwi untuk ikut berpartisipasi dalam pemecahan REKOR MURI tersebut.



Acara yang diselenggarakan oleh Surya 12 Premium dan sebagai pemrakarsa acara adalah VAC Jakarta dan TRAMA Event Organizer, mampu menyedot minat para Vespa mania setanah air. Berbagai utusan komunitas Vespa dari Aceh, Padang, Lampung, Makassar, Kalimantan Barat, Papua Barat, dan P. Jawa memenuhi area Parkir Museum Purna Bhakti Pertiwi. Dan menjadi sarana hiburan bagi masyarakat Jakarta, dan diperkirakan 20.000 orang hadir dalam acara Djakarta Vespa Festival.







Para Vespa mania juga ikut berpartisipasi dalam gelaran Vespa Cross yang sengaja dibuat oleh Panitia Event Djakarta Vespa Festival, untuk uji nyali dan mencoba ketangkasan mengendarai Vespa dalam ajang Vespa Cross yang disediakan panitia yang dibantu oleh teman-teman komunitas HELL RIDER dari VAC Bandung Raya. Juga Lomba yang diselenggarakan panitia, seperti lomba modifikasi, lomba Vespa klasik, Vespa Original, dan Airbrush Vespa.





Dalam acara ini juga, Panitia bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional mengadakan penyuluhan tentang bahayanya NARKOBA, dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk memberantas NARKOBA. Panitia juga menyediakan sarana bagi BNN untuk berkampanye dan sarana informatif bagi peserta untuk tahu lebih banyak bahaya NARKOBA.



Acara yang juga menjadi tempat bagi para band-band dari Jakarta & Bandung memberikan hiburan bagi para Vespa mania, selama lebih dari 8 jam para Vespa mania disuguhi hiburan gratis oleh band-band rock n roll dari Jakarta dan Bandung dan ditutup oleh PAS BAND sebagai Bintang tamu dalam acara Djakarta Vespa Mania.




thank's http://vacjakarta.blogspot.com/2009

Jumat, 15 Mei 2009

Kirab2008


Bandung,(ANTARA News) - Sekitar 3.000 kendaraan vespa dari komunitas Vespa Anttique Club Bandung berkonvoi keliling Kota Bandung dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-63 tingkat Jabar, Sabtu.

Iring-iringan komunitas vespa yang sebagian besar mengunakan vespa antik itu beriringan sepanjang satu kilometer dan memperpanjang rangkaian pawai Pembangunan dan Kendaraan Berhias.

Selain berkonvoi dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, mereka juga mengkampanyekan penggunaan helm kepada masyarakat.

Pengerahan massa komunitas pengendara Vespa itu cukup menarik perhatian masyarakat. Mereka melakukan kirab Merah Putih melintasi jalan protokol di Kota Bandung.

"Kegiatan ini rutin dilakukan, kebetulan hari ini anggota kami kumpul semua di Bandung," kata Firman, salah seorang koordinator lapangan komunitas pengendara skuter itu.

Selain itu, sekitar 50 kendaraan jeep kuno sejenis Wilis eks kendaraan militer dari Komunitas Jeep Ex Military Bandung juga berkonvoi.

Jeep-jeep yang diproduksi tahun 1944 hingga 1960-an itu berbaur dengan peserta pawai lainnya. Sebagian besar pengendara menggunakan seragam militer tempo dulu atau pakaian tradisional.

Selain itu, sekitar 300 pengendara sepeda onthel yang tergabung dalam Paguyuban Sapedah Baheula Bandung juga menjadi salah satu daya tarik dari pawai pembangunan itu.

Pada kesempatan itu, para pengendara sepeda onthel menyampaikan aspirasi mereka untuk mendapatkan akses jalur khusus untuk para pengguna sepeda di Kota (*)

Selasa, 10 Maret 2009

sejarah vespa


Piaggio didirikan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah

Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Menurut salah satu sumber yang bisa dipercaya, memang vespa sudah ada di Indonesia sejak lama tapi keberadaannya dan kemunculannya diakui. di tahun 1962 dimana Vespa VBB 150 baru diperkenalkan di dealer-dealer resmi di Indonesia. Penjualannyapun sangat aneh tidak seperti sekarang, sedikitnya jumlah Vespa di Indoensia menjadikan dealer-dealer ini memberikan vespa mereka kepada orang yang mau membeli dengan haraga tinggi. Ada juga yang mengatakan kemunculan Vespa di Indonesia pada tahun 1964 tepatnya sejak tentara perdamaian Indonesia membawa Kongo ke tanah air.???semua masih jadi pertanyaan...